Gara-gara postingan soal fatwa haram pemimpin kafir, Angel Lelga menuai banyak komentar bernada hujatan hingga hinaan dari netizen.
Terkait hal ini, dirinya pun angka bicara. Lewat video ajakan untuk mendukung Ahok-Djarot di putaran kedua, Angel meminta netizen berhenti memberikan komentar bernada hinaan.
Pasalnya, sebagai sesama muslim patutnya menunjukkan bahwa Islam itu damai, berakhlak baik dan pemaaf.
“Alhamdullillah atas komentar semuanya… tapi alangkah lbh baik sesama muslim mohon jaga perkataan jangan sampai kita sesama muslim malah tdk terkontrol (kasian) … tunjukin Islam itu Damai, berakhlak baik, pemaaf,… tdk ada gunanya mengotori jiwa dgn pembicaraan kalian …!!,” tulis Angel pada keterangannya.
Angel lantas mempertanyakan berapa banyak lagi orang Islam yang dihina hanya karena perbedaan pendapat.
![]() |
Angel Lelga. Foto Instagram |
“Terjadinya putaran ke 2 juga krn pemilih sebagian muslim… yang sudah cerdas!!! … tdk termakan isue tapi lbh melihat kerja nyata yang selama ini di buktikan .. wlu blm sempurna krn semua perlu proses dan waktu… mambangun bangsa itu tdk segampang membuat isue…!!??,” katanya.
Karenanya, ia pun kembali meminta kepada netizen untuk tidak lagi saling mencaci. Pasalnya, persoalan pilkada hanya sebentar dan akan segera berakhir. Angel mengajak, siapapun nanti gubernur yang terpilih untuk diberikan dukungan demi kemajuan bangsa.
“Sekali lagi jgn saling mencaci sesama Muslim..!!! kita doakan semoga dengan Pak Ahok banyak dtg di PPP mendengar ceramah Ustat2 kita pak Ahok dpt hidayah …. ini persoalan pemilihan yang sebentar akan berakhir..! siapapun gubernur kita mari kita doakan dan dukung demi Bangsa Indonesia yang kita cintai…! … salam sayang dan damai buat semua saudaraku… mari kita cintai Allah , sabar, dan banyak zikir untuk kebaikan bangsa ini #politik #pengenYangTerbaikBuatBangsa #dampakBuatMasaDepanKita #stopHina #Ras #manusiaHebatManusiaYangBisaMenahanDiri,” tandasnya.
Namun begitu, postingan ini tak meredam emosi netizen. Terlihat di kolom komentarnya, ia kembali mendapat komentar-komentar pedas.
No comments:
Post a Comment