Kondisi rumah orang tua Nur Riwayati di Banyubiru, Semarang, Jawa Tengah. Foto: Adennyar Wycaksono/Radar Semarang/JPNN.com
Dia diangkat menjadi staf front desk Rektor UNNES sekarang, Dr Fathur Rokhman MHum.
Setelah bekerja, Riwa kini bisa sedikit mengangkat derajat keluarganya untuk lepas dari jerat kemiskinan.
Saat ini, Riwa terus berjuang untuk meneruskan studi strata 2 (S2) dan berusaha mendapatkan beasiswa.
”Harapannya pemerintah lebih memperhatikan siswa yang tidak mampu, tak sedikit siswa miskin menginginkan pendidikan yang layak. Apalagi menurut saya dengan pendidikan bisa memutus mata rantai kemiskinan,” ujar gadis yang mengaku masih jomblo ini.
Riwa pun berhasil membuktikan kepada warga di desanya bahwa kemiskinan tidak harus hilang semangat untuk meraih cita-cita.
Selain itu, menikah muda sudah bukan zamannya lagi.
”Saya coba membuktikan dan mengedukasi warga di desa saya untuk tidak menikah muda dan tetap menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Kemiskinan bukan halangan, jika memang ada niat dan kemauan, pasti semua kendala bisa teratasi,” kata dara berhijab yang lulus dari UNNES pada 2015 dengan IPK 3,63 ini.
Selamat ya Mbak!!!!!
(Tulis 3/3-Habis)
No comments:
Post a Comment